tentangfenomena.blogspot.co.id Tentunya tidak asing lagi bagi kita, yaitu kaca mobil menjadi buram pada saat turun hujan terutama pada saat kita mematikan AC. Sehingga kita harus beberapa membersihkannya dengan lap. Sesungguhnya peristiwa ini serupa dengan kaca jendela yang buram saat hujan turun dan bagian luar gelas yang berisi minuman es yang basah. Mengapa peristiwa ini terjadi? Apa penyebabnya?
Untuk mejelaskan fenomena ini kita meninjau adanya dua ruang, yaitu ruang di dalam mobil (kabin) dan ruang di luar mobil yang dibatasi oleh kaca mobil.
- Pada saat hujan turun, udara di luar mobil suhunya rendah, lebih rendah dari suhu udara di dalam mobil(kabin)
- Di dalam kabin berisi udara yang lembab, banyak mengandung uap air. Uap air berwujud gas. Gas dapat berubah wujud menjadi cair jika suhunya diturunkan hingga di bawah titik embinnya.
- Kaca mobil bersinggungan dengan dua ruang, yaitu ruang di luar mobil yang suhunya rendah dan ruang di dalam kabin yang suhunya lebih tinggi. Karena pengaruh udara luar maka kaca bagian dalam mobil menjadi dingin juga.
- Udara yang dekat dengan kaca mobil atau bahkan bersinggungan dengan kaca mobil mendapatkan pendinginan oleh kaca.
- Akibat pendinginan oleh kaca inilah maka terbentuk uap air (embun) dari urada yang menempel atau berdekatan dengan kaca bagian dalam sehingga membuat kaca mobil menjadi buram.
Bagaimana cara mencegahnya?
Cara yang paling cepat adalah menyalakan AC. Tujuannya apa? AC membuat udara di dalam mobil menjadi kering, miskin dengan uap air, atau kelembabannya rendah. Sehingga meminimalisasi terjadi kondensasi atau pengembunan.
Adakah Cara yang lain?
Cara lain selain menyalakan AC diantaranya.
- Menaruh silica atau zat-zat penyerab uap air di udara, sehingga udara di dalam kabin menjadi sangat kering.
- Buka sedikit kaca mobil ketika parkir di tempat yang terik/panas, sehingga sebagian uap air yang terkandung di udara menguap keluar.
- Menjemur karpet, bantal dan benda lainnya yang ada di dalam mobil secara berkala, tujuannya agar kelembaban udara yg menempel di benda tersebut menurun, sehingga tidak menambah kelembaban udara di kabin mobil
- Bersihkan dan vacum kabin mobil secara berkala, karena debu di lantai mobil merupakan salah satu penampung uap air (kelembaban)
- Jika sudah terlanjur berembun. Solusinya bisa mengusapkan air sabun atau shampo pada kaca bagian dalam. Jika menggunakan washer (air wiper) yang dicampur deterjen, kita bisa menggunakannya. Hal ini akan pembentukan embun.
(http://www.klikfisika.com)
Pada suhu berapa air (uap air) mulai mengembun?
Uap air mulai mengembun pada pada titik embun (dew point)-nya yaitu 15,50C untuk suhu udara rata-rata 20,00C dan kelembaban relatif udara 75% . Sehingga agar tidak terjadi pengembunan di kaca maka suhu kaca harus dijaga agar lebih besar dari 15,50C.
Dew Point Temperature adalah titik embun udara artinya suhu di mana udara mulai mengembun menimbulkan titik-titik air. Dew Point 15,50C artinya udara hanya akan mengembun menjadi air ketika suhu turun menjadi 15,50C. Titik-titik air tidak akan timbul jika suhunya masih di atas 15,50C. Seperti Indonesia yang suhu udaranya rata-rata +200C maka udara dengan dew-point -200C tidak akan pernah mengembun menjadi air.
(https://novakurniawan.wordpress.com)
Demikian, semoga ada manfaatnya.