tentangfenomena.blogspot.co.id Salah satu pekerjaan seorang guru adalah menilai siswa. Baik secara tertulis ataupun tidak tertulis. Namun pada akhirnya semua penilaian harus dituangkan dalam bentuk tertilis.
Dalam mengadakan penilaian guru diberi rambu-rambu berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika nilai yang diperoleh siswa mayoritas berada di bawah KKM maka guru menjadi resah dan harus mengadakan perbaikan-perbaikan. Lebih resah lagi jika sudah mengadakan perbaikan berkali-kali nilai siswa tidak juga mencapai KKM.
Salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengadakan konversi nilai. Dengan mengkonversi nilai maka guru bisa mengatur nilai siswa sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk mengkonversi nilai bisa digunakan persamaan berikut ini:
Berikut ini contoh penggunaan persamaan di atas yang pernah penulis gunakan.
Dari contoh di atas dapat diketahui, nilai tertinggi hasil tes (asli) adalah 87 diperoleh siswa A dan nilai terendah hasil tes (asli) adalah 45 diperoleh siswa J.
Setelah dikonversi dengan harapan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah (sesuai KKM) adalah 75 maka siswa A mendapat nilai 95 dan J mendapat 75 (nilai KKM). Sedangkan siswa-siswa lain nilainya berada di antara nilai mereka berdua.
Untuk sekedar contoh, blanko konversi nilai bisa anda dapatkan di sini.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.