Guru membekali siswanya dengan ilmu, ketrampilan dan kepribadian yang baik. Bekal yang tidak bisa dilihat mata tetapi bisa dirasakan manfaatnya untuk meniti masa depan siswanya.
Dari sinilah pahala dari Tuhan akan dilimpahkan kepada para guru berkat jasa-jasanya itu. Untuk mencapai semuanya diperlukan guru yang profesiaonal yang benar benar menjadikan guru sebagai profesi yang utama dalam hidupnya.
Menjadi guru profesional sudah pasti merupakan dambaan bagi semua guru. Karena dengan profesional eksistensi guru diperhitungkan baik oleh kalangan siswa, orang tua siswa, teman sejawat, kepala sekolah maupun masyarakat pada umumnya.
Dari pihak orang tua dan masyarakat pada umumnya, tentunya mereka sangat berharap bahwa anak-anak mereka di sekolah dapat dididik oleh guru-guru yang profesional. Dari pihak siswa tentunya sangat mengharapkan kehadiran seorang guru yang profesional di hadapan mereka, yang akan mendidik dan membimbing mereka, memberi suri tauladan yang baik, mendidik dengan sabar dan penuh kasih sayang, menguasai materi pelajaran dan cara menyampaikan kepada siswa sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang disampaiakan. Selanjutnya diharapkan seorang guru yang profesional dapat menginsiprasi hidupnya. Sedangakan dari teman sejawat dan kepala sekolah, tentunya kehadiran seorang guru yang profesional sangatlah diharapkan. Guru dan kepala sekolah sangat berharap ada "virus" keprofesionalan yang ditularkan kepada teman sejawat. Sehingga selalu ada semangat dan inovasi dalam segala bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang guru.
Setiap individu menilai keprofesionalan seorang guru dengan kriteria mereka masing-masing. Ini disebabkan sudut pandang mereka juga berbeda-beda. Ada yang menilai dari kepandaian guru dalam mengajar di depan kelas, ada yang menilai dari kreativitas dan ide-ide guru , ada juga yang menilai dari ketrampilan guru baik di bidang akademik maupun non akademik. Sehingga bisa saja seorang guru dianggap profesional oleh A namun tidak profesional oleh B.
Guru yang profesional sudah pasti mencintai profesinya. Dia merasa dan menyadari bahwa dia dikirim oleh Tuhan ke dunia, lahir dan hidup memang untuk menjadi guru, menjadi pendidik bagi anak-anak bangsa ini. Jika rasa itu sudah tertaman dalam sanubari seorang guru maka dia tidak akan mengganggap bahwa menjadi guru hanyalah profesi sampingan, melainkan profesi utama dalam hidupnya. Sebuah profesi yang diamanahkan oleh Tuhan kepadanya yang harus diemban sebaik-baiknya.
Lalu apa hubungannya dengan tulisan di atas? Dalam kesempatan ini akan penulis sampaikan beberapa kriteria sehingga guru dianggap profesional yang yang diidam-idamkan semua pihak yang dirangkum dari beberapa pendapat ahli, praktisi atau pakar pendidikan.
Beberapa ciri guru profesional adalah :
1. Memahami dan menguasai konten materi yang akan disampaikan kepada siswa.
Yang dimaksud disini adalah menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaiakan, pendekatan, strategi, model maupun taktik pembelajaran yang harus digunakan. Walaupun seorang guru harus mengajar kepada siswa di beberapa jenjang bahkan beberapa mata pelajaran seperti guru sekolah dasar, tetapi menguasai hal tersebut di atas adalah harus dimiliki. Untuk bisa mengasai semuanya memang berat namun harus bisa. Untuk itu seorang guru harus tidak puas dengan apa yang dia miliki saaat ini. Mereka harus belajar tanpa henti.
2. Membuat perencanaan sebelum mengajar
Perencanaan yang matang akan membuahkan hasil yang lebih memuaskan. Demikian yang sering kita dengar. Pernyataan itu memang benar adanya.
Perencanaan yang dimaksud dalam hal ini adalah meliputi perencanaan pelaksanaan pembelajaran di kelas, perencanaan pelaksanaan penilaian dan evaluasi, serta perencanaan perbaikan dan pengayaan bagi siswa tertentu. semuanya menjadi mata rantai yang tidak bisa diputus. Perencaan sangat penting agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berjalan sistematis dan searah.
3. Mengenali siswanya
Mengenali siswanya merupakan keharusan bagi seorang guru. Baik mengenali secara fisik seperti nama, keadaan fisik secara umum, maupun tingkah laku sehari-hari maupun mengenali secara non fisik misalnya emosi, pola pikir, kepribadian, gaya belajar dan sebagainya.Dengan mengenali siswanya guru akan lebih mudah memberi perlakuan kepadanya. Sebab fungsi guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik.
4. Berpenampilan menarik dan meyakinkan
Secara umum penampilan seorang guru memang harus menarik, namun disamping menarik seorang guru harus berpenampilan meyakinkan. Ini akan berpengaruh secara psikologis dan emosional kepada siswa. Jika siswa melihat gurunya berpenampilan menarik dan meyakinkan maka akan timbul semangat dan kepercayaan siswa tersebut kepada guru. Jika sudah terbangun hal yang sedemikian baiknya, janganlah ini semua hilang karena siswa merasa tertipu dengan penampilan. Artinya seorang guru memang harus benar-benar berpenampilan menarik dan meyakinkan baik luar maupun dalamnya.
5. Membuat suasana kelas hidup
Kelas yang hidup maksudnya keadaan kelas dipenuhi dengan kegiatan pembelajaran oleh siswa dengan bimbingan guru. Kelas boleh saja ramai. namun ramainya kelas disebabkan para siswa sedang aktif melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran uang dib erikan gurunya. Mungkin diskusi, bermain peran, atau sedang melaksanakan kegiatan praktik. Dalam hal ini guru harus bisa mengendalikan keadaaan kelas sehingga walaupun kelas ramai tetapi ramainya siswa yang sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru harus tetap memantau kegiatan siswa sehingga siswa. Selain siswa merasa diperhatikan, dengan memantau aktivitas siswa dapat mencegah siswa melakukan kegiatan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran.
Selain itu seorang guru yang tampil di depan kelas hendaklah membuat suasana sejuk. Tebarkan senyum, sapa, salam dan kadang diselingi dengan humor akan lebih membuat kelas menjadi akrab.
6. Selalu meng-update pengetahuannya
Di sini kata meng-update diambil dari bahasa Inggris yang artinya memperbaharui, sehingga makna dari kata di atas adalah bahwa guru harus selalu memperbaharui pengetahuannya.
Era telah berubah total. Guru yang jaman dahulu menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswanya sekarang tidak berlaku lagi. Guru jaman sekarang lebih tepat dikatakan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Mengapa demikian? Dijaman dimana teknologi informasi dan komunikasi sudah berkambang dengan pesatnya, sumber belajar ada di mana-mana dan dapat diakses kapan saja oleh siswa. Tanpa ada batas ruang dan waktu. Dengan demikian seorang guru di jaman sekarang lebih tepat kalo dia berperan sebagai fasilitator, mendampingi siswanya menemukan pengetahuan yang mereka butuhkan. Sudah barang tentu atas arahan dari guru. Sebab bagaimanapun bebasnya dapat mengakses pengetahuan, namun tetap ada garis-garis yang ditegaskan.
Sebagai seorang fasilitator guru harus selalu mengikuti perkembangan iptek sehingga ketika akan memfasilitasi siswanya sudah mempunyai bekal yang cukup. Ini mengingat bahwa ilmu pengetahuan apapun berkembang dengan sangat cepatnya. jangan sampai seorang guru terbelenggu dengan apa yang sudah dimiliki ketika pertama akan menjadi guru atau ketika masih sekolah/kuliah. Jangan sampai seorang guru mengecewakan siswanya jika suatu saat siswa bertanya tentang apa yang dia baca dimedia massa sedang guru sendiri tidak tahu. Paling tidak guru harus menjawab dengan bijaksana sehingga kepercayaan siswa terhadap gurunya tetap terbangun
Demikian diantaranya ciri-ciri guru profesional. Selanjutnya guru profesional diharapkan memang benar-benar menjadi guru profesional sebagai profesinya.